Selasa, 13 Oktober 2009

tugas softskill 1

LEMBAGA YANG LAMBAN TANPA ADANYA INSENTIF

Insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pegawai agar produktivitasnya tinggi dan sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu

Sebuah lembaga yang bertugas dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat disuatu desa, dibangun dengan nilai dan visi untuk mengemban tugas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan demikian, lembaga tersebut akan kuat karena memiliki fondasi yang berupa nilai dan visi untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat desa yang kuat, sehat, dan kebal dari berbagai macam jenis virus dan penyakit. Dengan adanya nilai dan visi ini, sebuah lembaga dapat meningkatkan kinerja lembaga tersebut untuk melayani masyarakat dengan lebih baik dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan lembaga itu supaya dapat terciptanya lingkungan yang bersih, sehat dan terbebas dari berbagai macam jenis virus dan penyakit.

Selain nilai dan visi, suatu lembaga atau organisasi juga sangat membutuhkan sebuah misi tertentu untuk dapat memajukan lembaga tersebut dalam periode jangka pendek, dan juga dapat menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan dengan pencapaian hasil yang terbaik untuk menjaga kesehatan masyarakat yang berada pada lingkungan desa pada lembaga tersebut. Misi yang dibawa oleh lembaga/organisasi tersebut adalah memberantas segala sumber yang dapat mengundang segala macam bibit penyakit agar desa tersebut terbebas dari berbagai macam penyakit dan virus yang telah mengendemik dinegara kita indonesia ini. Oleh karena itu misi dalam suatu lembaga juga sangat penting fungsinya untuk membangun sebuah lembaga/organisasi yang sangatlah kuat dalam melayani segala kebutuhan hidup sehat yang didambakan oleh setiap lapisan masyarakat.

Dalam sebuah lembaga/organisasi, aturan yang dipakai juga sangat penting perannya dalam mendirikan sebuah lembaga, dikarenakan sebuah aturan adalah satu-satunya dasar hukum yang berada dalam suatu lembaga dan dibuat pada rapat penyusunan suatu lembaga agar terciptanya kinerja yang beraturan didalam lembaga itu sendiri. Tentu kita dapat membayangkan jika didalam suatu lembaga/organisasi tidak memiliki sebuah aturan, sudah pasti akan terjadinya konflik kepentingan diantara anggota-anggota pada lembaga kesehatan tersebut. Aturan sangat mengikat sanksinya, oleh karena itu setiap anggota pada suatu lembaga, yang tidak patuh terhadap aturan yang telah disepakati secara bersama, akan mendapatkan sanksi yang setimpal atas apa yang telah diperbuatnya.

Suatu lembaga sudah pasti akan menerapkan profesionalisme kepada setiap anggotanya, karena dalam hal profesionalisme inilah masyarakat dapat menilai baik atau buruknya kinerja suatu lembaga yang bekerja untuk kesehatan masyarakat. Jika tidak profesional dalam sebuah pekerjaan, seorang anggota organisasi juga akan mendapatkan sebuah sanksi/teguran yang bersifat memaksa untuk memperbaiki kinerjanya agar dapat mewujudkan etika bekerja yang profesional. Sedangkan dampak dari lalainya profesionalisme akan menyebabkan ketidakbenaran data dan keresahan pekerjaan yang diambil untuk dipecahkan masalahnya tersebut.

Untuk mewujudkan kinerja yang terbaik, pencarian sumber daya sudah pasti menjadi hal yang juga sangat penting dalam lembaga yang bertugas untuk mewujudkan kesehatan masyarakat disebuah pedesaan. Sumber daya yang dimaksud disini sudah pasti terdiri dari dua sumber daya yang tidak asing lagi, yakni yang pertama adalah sumber daya alam (SDA), dan yang kedua adalah sumber daya manusia (SDM). Yang dimaksud sebagai sumber daya alam didalam lembaga kesehatan ini adalah sumber daya yang bahan bakunya diambil dari hasil alam sekitar kita, dan yang bermanfaat tentunya. Sedangkan yang kedua yakni sumber daya manusia, sumber daya yang sangat vital perannya dalam membangun dan mengatur sebuah lembaga/organisasi, berhasil atau tidaknya lembaga kesehatan ini sangat tergantung kepada kinerja dari sumber daya manusia ini, maka bisa dibilang sumber daya manusia inilah yang menjadi pemegang kendali dalam suatu lembaga/organisasi yang bekerja pada kalangan masyarakat yang ada diindonesia ini. Memanfaatkan sumber daya mungkin hal yang paling sulit dalam mempertahankan sebuah lembaga/organisasi, karena pelayanan yang terbaik adalah dengan memanfaatkan sumber daya dengan sifat yang nomor satu dan yang paling terbaik diantara sumber daya yang lainnya yang dapat kita temukan sehari-hari.

Yang terakhir dalam pembangunan lembaga kesehatan ini adalah rencana kerja. Rencana kerja disini sangat menekankan bagi para anggota lembaga/organisasi, karena semua penjadwalan, penugasan, dan perencanaan kerja sudah dapat tersusun di dalam sini. Maka dapat dibayangkan jika rencana kerja ini tidak diterapkan dalam suatu lembaga/organisasi akan menimbulkan salah langkah kepada setiap anggota lembaga, sehingga dapat terjadi bentroknya penjadwalan kerja, penugasan kerja, perencanaan kerja, dan ketidak sempurnaan lembaga tersebut dalam melayani segala keluhan yang dialami oleh setiap warga masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan melalui lembaga kesehatan ini, yang seharusnya sudah tersusun secara rapih dan teratur didalam sebuah agenda kerja yang dimiliki dalam setiap lembaga/organisasi yang bertujuan memajukan kesehatan masyarakat.

Namun, didalam lembaga kesehatan ini kita tidak dapat menemukan satu sikap yakni, Insentif. Padahal insentif juga tidak kalah penting perannya dalam membangun suatu lembaga/organisasi yang bergerak didalam bidang kesehatan masyarakat. Dengan tidak adanya insentif dalam lembaga ini, maka sudah dapat diketahui bagaimana lambannya kinerja lembaga ini dalam mengambil sebuah keputusan dalam penyelesaian suatu masalah yang dikeluhkan oleh setiap masyarakat yang memanfaatkan pelayanan kesehatan kepada lembaga ini. Dengan tidak insentifnya lembaga ini sudah pasti masyarakat akan mrasa kurang puas dalam pelayanan kesehatan yang telah diberikan lembaga ini kepada setiap warga masyarakat yang membutuhkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan berkomentar mengandung unsur SARA okeh.. ^.^